Berita Viral | Kabar Viral | Kamu Harus Tau | Cerita Viral | Berita Hari Ini
Pada bulan April 2025, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengambil langkah drastis dengan memecat salah satu dari 12 Wakil Presiden negara itu setelah terungkapnya perjalanan mahal yang dilakukan ke Antartika. Shahram Dabiri, yang baru ditunjuk sebagai Wakil Presiden untuk Urusan Parlementer pada Agustus 2024, menjadi sasaran pemecatan tersebut. Ia bersama seorang wanita yang diidentifikasi sebagai istrinya, baru-baru ini difoto berpose di dekat kapal pesiar Plancius yang melakukan perjalanan ke Antartika. Setiap orang yang bergabung dalam perjalanan tersebut harus membayar biaya sebesar 3.885 euro atau sekitar Rp69 juta per orang untuk perjalanan selama delapan hari.
Pemecatan Dabiri ini menambah panjang daftar kebijakan tegas yang diambil oleh Pezeshkian, yang menyikapi krisis ekonomi yang melanda Iran. Negara yang sedang bergulat dengan hiperinflasi dan krisis ekonomi akut ini harus menghadapi penurunan daya beli masyarakat, serta kesulitan besar dalam menghadapi kebutuhan dasar seperti makanan dan energi. Dalam situasi ini, perjalanan mewah pejabat negara, meskipun dibiayai dengan uang pribadi, dipandang sebagai bentuk ketidaksensitifan terhadap kondisi ekonomi yang sedang menekan rakyat.
Presiden Pezeshkian mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan pejabat tersebut melalui sebuah surat yang diterbitkan oleh kantor berita IRNA. Dalam suratnya, Pezeshkian menyatakan bahwa “Dalam konteks di mana tekanan ekonomi pada penduduk tetap tinggi, perjalanan rekreasi mahal oleh pejabat, bahkan jika dibayar dari kantong mereka sendiri, tidak dapat dipertahankan atau dibenarkan.” Penekanan pada pemecatan ini jelas menunjukkan bahwa dalam situasi krisis seperti ini, setiap tindakan yang tampaknya menunjukkan kemewahan atau pemborosan dapat merusak citra pemerintah di mata rakyat.
Perjalanan Dabiri ke Antartika menambah masalah bagi pemerintah Iran yang sudah berjuang untuk mendapatkan kembali stabilitas ekonomi. Sejak 2024, ekonomi negara ini telah dipengaruhi oleh krisis mata uang, inflasi yang meroket, dan penurunan kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. Sementara itu, pejabat-pejabat tinggi negara yang melakukan perjalanan mahal dianggap oleh banyak kalangan sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap kesulitan yang dihadapi rakyat.
Dalam kebijakan pemerintahan saat ini, terdapat 12 Wakil Presiden yang masing-masing memegang peranan penting di berbagai bidang, mulai dari urusan parlemen, anggaran, veteran, energi, hingga pengurusan perempuan dan keluarga. Namun, meskipun memiliki peran besar, pemecatan Dabiri menjadi simbol ketegasan pemerintahan Pezeshkian dalam menghadapi pejabat yang tidak sensitif terhadap keadaan darurat ekonomi yang sedang terjadi.
Pemecatan ini juga bisa menjadi peringatan bagi pejabat lainnya di pemerintahan Iran untuk lebih berhati-hati dalam tindakan mereka, terutama dalam hal menunjukkan gaya hidup atau pembelanjaan yang tidak sejalan dengan kebutuhan rakyat. Presiden Pezeshkian berharap bahwa langkah ini akan meningkatkan kesadaran di kalangan pejabat negara mengenai pentingnya menunjukkan rasa empati terhadap rakyat yang sedang menderita.