Dalam perjalanan panjang sejarah Nusantara, terdapat banyak peninggalan agung yang kini terbenam dalam bayang waktu—mulai dari candi-candi terpencil hingga prasasti yang hilang, semuanya menyimpan teka-teki besar seputar kerajaan Nusantara terlupakan. Meskipun arkeolog dan sejarawan telah mengungkap banyak temuan, masih ada warisan budaya yang menanti penelitian lebih lanjut. Berikut ini kami sajikan ulasan mendalam, dibagi menjadi beberapa bagian utama, agar Anda bisa mengikuti tiap misteri dan harapan pemugarannya.
Ringkasan Singkat Peninggalan Terlupakan
Secara umum, sejumlah situs arkeologis di Nusantara pernah menjadi pusat kekuasaan besar—namun, kebanyakan kini tersembunyi di balik rimba, rawa, atau desa terpencil. Selain itu, prasasti-prasasti penting yang merekam sejarah kadang hanya ditemukan potongan-potongan, memaksa peneliti menyusun kembali potongan narasi masa lampau. Bersamaan dengan itu, artefak seperti perhiasan emas, keramik impor, dan senjata kuno kadang muncul di tangan kolektor gelap, sehingga sulit dilacak asal usulnya. Oleh karena itu, upaya katalogisasi dan pemulihan warisan ini masih jauh dari tuntas.
1. Candi Terpendam di Hutan Sumatra
Misteri Candi Muara Takus
Candi Muara Takus, kompleks Buddha abad ke-11, terletak di pedalaman Riau dan sempat “hilang” dalam catatan kolonial.
Kemudian, baru pada awal abad ke-20 peneliti Belanda membongkar semula situs ini, namun banyak struktur yang masih terkubur oleh tanah dan semak belukar.
Lebih lanjut, konfigurasi arsitektur unik—termasuk stupa utamanya yang mirip piramida bertingkat—menimbulkan dugaan hubungan kultural dengan Sriwijaya dan jalur perdagangan maritim kuno.
2. Prasasti Retak dari Kerajaan Tua Jawa Barat
Fragmen Prasasti Tarumanagara
Kerajaan Tarumanagara (abad ke-5) dikenal lewat tujuh prasasti batu, namun banyak fragmen hilang terkikis zaman.
Seiring waktu, beberapa prasasti ditemukan tergeletak di kebun kopi dan sawah, memaksa arkeolog merekonstruksi ulang teks yang terpotong.
Padahal, isi prasasti—yang mencantumkan nama Purnawarman dan pujian terhadap sungai-sungai Jawa Barat—menjadi kunci memahami awal peradaban Hindu di Jawa.
3. Candi Eksotis di Lereng Gunung Selaru
Peninggalan Singhasari Terabaikan
Kerajaan Singhasari (1222–1292) meninggalkan berdiri sejumlah candi, namun yang paling terabaikan adalah Candi Singosari di Malang.
Sementara itu, relief kuno di dinding candi banyak ditumbuhi lumut dan terkikis hujan tropis, sehingga butuh restorasi intensif.
Padahal, relief tersebut menggambarkan legenda Ken Arok dan Ken Dedes—narasi penting dalam sejarah Jawa Tengah.
4. Kejayaan yang Terlupakan di Kalimantan
Warisan Kutai Martadipura
Di Kalimantan Timur, Kerajaan Kutai Martadipura (399–1635) pernah menjadi pusat Hindu tertua, tetapi prasasti Yupa—satu-satunya sumber tulisan—hanya tersisa lima buah.
Lebih jauh, artefak emas dan perhiasan berukir dari makam kuno ditemukan tersebar di museum regional, namun banyak yang belum teridentifikasi asal-usulnya.
Selain itu, penelitian terbatas membuat banyak fakta penting seputar ritual pemakaman dan hubungan dagang Kutai dengan China kuno masih samar.
5. Struktur Pra-Sejarah yang Masih Dirahasiakan
Gunung Padang: Piramida Purba
Gunung Padang di Jawa Barat disebut-sebut sebagai piramida tertua di dunia—diperkirakan berusia hingga 25.000 SM—tetapi kontroversi arkeologis menimbulkan teka-teki.
Kemudian, penelitian geologi modern mengonfirmasi adanya teras batu buatan manusia, namun interpretasi usianya masih diperdebatkan antara 4.700 tahun hingga puluhan ribu tahun.
Karena itu, situs ini kini diteliti multi-disiplin agar bisa dijelaskan hubungan preliterate Megalitikum Nusantara dengan peradaban kuno dunia.
6. Candi dengan Simbol Zaman Hilang
Keunikan Candi Sukuh
Candi Sukuh di lereng Gunung Lawu menampilkan relief erotis dan bentuk piramida teras—berbeda dengan candi-candi Hindu-Buddha lainnya.
Namun, letaknya yang terpencil dan struktur yang menyimpang membuatnya luput dari restorasi besar semasa kolonial.
Kini, riset ikonografi diharapkan mengungkap filosofi lokal Jawa pra-Islam yang tercermin dari relief unik tersebut.
Penutup: Harapan dan Langkah Pemulihan
Kebanyakan warisan agung Nusantara tersembunyi—baik oleh alam maupun keterbatasan riset.
Selanjutnya, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat adat mutlak diperlukan demi memetakan ulang dan melestarikan situs-situs tersebut.
Dengan begitu, misteri peninggalan agung kerajaan Nusantara terlupakan dapat terjawab, sekaligus memperkaya identitas nasional dan pariwisata budaya Indonesia.
Otomotif : BYD Bangun Pusat Inovasi Otomotif Masa Depan di RI