Kutai Kartanegara: Warisan Kerajaan Tertua di Nusantara

oleh -76 Dilihat
oleh
kutai kertanegara
kutai kertanegara
banner 468x60

https://kabarindo.my.id/ Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan sejarah dan budaya. Di antara deretan kerajaan besar yang pernah berdiri di nusantara, Kutai Kartanegara menempati posisi istimewa sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Dikenal juga sebagai kerajaan Hindu pertama di Nusantara, Kutai menjadi tonggak awal peradaban dan pemerintahan yang berstruktur di wilayah kepulauan ini. Artikel ini akan mengulas perjalanan sejarah Kutai Kartanegara, warisan budaya yang ditinggalkan, serta relevansinya bagi masyarakat Indonesia saat ini.

Awal Mula Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai Martadipura diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi dan terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Berdasarkan peninggalan berupa Yupa (prasasti batu bertuliskan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta), diketahui bahwa kerajaan ini diperintah oleh raja Mulawarman, seorang raja dermawan yang banyak dipuji dalam prasasti tersebut. Prasasti Yupa menjadi bukti arkeologis penting yang menunjukkan adanya pemerintahan tertulis dan penggunaan sistem keagamaan Hindu di tanah air.

banner 336x280

Yupa-yupa ini menyebutkan garis keturunan raja mulai dari Kudungga (pendiri kerajaan), kemudian Aswawarman (anaknya), hingga Mulawarman (cucu Kudungga). Menariknya, Kudungga diyakini sebagai figur lokal yang belum menganut agama Hindu, sementara anak dan cucunya telah mengadopsi budaya India, khususnya Hindu Siwa.

Transformasi Menjadi Kutai Kartanegara

Seiring waktu, muncul kerajaan lain bernama Kutai Kartanegara yang berada di wilayah yang kini dikenal sebagai Tenggarong. Berbeda dengan Kutai Martadipura yang bercorak Hindu, Kutai Kartanegara awalnya merupakan kerajaan bercorak Islam yang berdiri pada abad ke-14. Pada akhirnya, dua kerajaan ini bersatu di bawah kekuasaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Kutai Kartanegara menjadi kerajaan Islam yang kuat dan berpengaruh di Kalimantan Timur. Para raja Kutai Kartanegara bahkan menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan berbagai kerajaan lain di Nusantara dan mancanegara. Kesultanan ini bertahan hingga era kemerdekaan dan resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia setelah penghapusan sistem kerajaan pada tahun 1960-an.

Warisan Budaya dan Tradisi

Warisan budaya Kutai Kartanegara masih hidup hingga hari ini, terutama di kota Tenggarong yang menjadi pusat kerajaan dahulu. Setiap tahun, masyarakat Tenggarong mengadakan Festival Erau, sebuah upacara adat yang telah berlangsung selama berabad-abad. Erau berasal dari kata “eroh” yang berarti ramai atau riuh. Festival ini merupakan perayaan kebudayaan yang mencerminkan perpaduan antara unsur adat Dayak dan Islam.

Istana Kesultanan Kutai yang kini dikenal sebagai Museum Mulawarman menjadi salah satu simbol penting yang menyimpan berbagai benda peninggalan kerajaan, termasuk singgasana, pusaka kerajaan, dan koleksi manuskrip kuno. Museum ini tidak hanya menjadi pusat sejarah, tetapi juga destinasi wisata edukatif yang memperkenalkan sejarah Kutai kepada generasi muda.

Relevansi Sejarah Kutai di Era Modern

Keberadaan Kutai Kartanegara sebagai kerajaan tertua memberikan gambaran bahwa peradaban Indonesia telah maju bahkan sebelum kedatangan bangsa Barat. Kerajaan ini menunjukkan bahwa sistem pemerintahan, hukum, dan budaya telah berkembang secara mandiri di Nusantara.

Bagi generasi saat ini, mengenal sejarah Kutai bukan hanya soal kebanggaan, tetapi juga pelajaran penting dalam menghargai akar identitas bangsa. Pemahaman terhadap warisan budaya lokal membantu memperkuat karakter kebangsaan serta menumbuhkan semangat menjaga kekayaan budaya.

Penutup

Kutai Kartanegara bukan sekadar bagian dari sejarah, melainkan simbol awal dari peradaban, kebudayaan, dan nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia. Dari prasasti Yupa hingga Festival Erau yang terus dilestarikan, Kutai menunjukkan bahwa jejak masa lalu bisa menjadi pijakan untuk membangun masa depan. Mengenal Kutai adalah mengenal diri sendiri sebagai bagian dari bangsa yang besar dan beradab.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.